Bila dimanfaatkan secara baik kotoran kotoran bukan merupakan polusi justru
merupakan suatu penghasilan yang bisa menghasilkan kompos (pupuk organic) yang
berkualitas bila diolah dengan teknologi pengolahan menggunakan decomposer
(Biostarter) bahkan menghasilkan uang yang tidak sedikit nilainya.
Pengolahan Limbah Inthil
Petani
kita umumnya menggunakan pupuk kandang secara langsung, hal ini tanpa disadari
pupuk tersebut masih banyak kelemahannya. Kelemahan tersebut antara lain
terdapat bibit gulma, hama dan penyakit serta diperlukan dalam jumlah yang
cukup besar. Agar dihasilkan pupuk organic yang berkualitas baik dan hemat
dalam pemakainya, pupuk kandang (inthil) perlu diolah atau dilakukan
dekomposisi dalam kondisi tertentu yang dapat dilakukan secara biologis dengan
menggunakan mikroba tertentu.
Karakteristik
inthil berbentuk butiran-butiran kecil, tingkat kadar air yang rendah merupakan
factor yang penting dalam hal mudah dalam pengolahan dan kualitas kompos lebih
baik dibanding dengan ternak yang lain, seperti sapi maupun kerbau.
Prinsip
Pembuatan Kompos
Prinsip
pengomposan atau composting adalah proses merubah limbah organic menjadi pupuk
organic secara biologis dibawah kondisi yang terkontrol. Tujuan pengomposan
limbah ternak melalui kondisi yang terkontrol adalah untuk membuat keseimbangan
porses pembusukan bahan organic dalam limbah, mengurangi bau ,membunuh
biji-biji gulma dan organisme pathogen sehingga menjadi pupuk yang sesuai
dengan lahan pertanian. Apabila kondisi tidak atau kurang terkontrol akan terjadi
pembusukan sehingga timbul bau yang menyengat, timbul cacing dan insekta.
Membuat
Kompos Dengan Biostater
Biostater
yang dapat digunakan untuk pembuatan kompos sudah banyak beredar dimasyarakat
dengan bermacam-macam merk dagang dengan dosis dan bahan yang bermacam-macam
namun sama dalam hal tujuan yaitu untuk mempercepat proses dekomposisi.
Kompos
yang dihasilkan mempunyai kualitas yang baik, dosis penggunaan pada tanaman
lebih hemat dibanding pupuk kandang tanpa diolah dahulu.
Kompos
inthil yang dihasilkan memberikan nilai tambah pengusahaan ternak karena
memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan tanpa pengomposan.
Bahan
:
Bahan
yang diperlukan dalam pembuatan limbah inthil kambing / domba, antara lain :
1.
Inthil kambing /
domba : 1.000
kg
2.
Bio starter
stardec
: 2,5 kg
3.
Serbuk
gergaji
: 100 kg
4.
Abu sisa
pembakaran
: 50 kg
5.
Kapur tohor /
gamping
: 50 kg
6.
Pupuk
urea
: 2,5 kg
7.
Pupuk
SP-36
: 2,5 kg
8.
Air secukupnya
*)
Bahan-bahan tersebut boleh dikurangi sesuai ketersediaan didaerah tersebut.
Minimal dapat digunakan bahan berupa kotoran dan stardec, namun semakin lengkap
bahan yang digunakan semakin baik kualitas kompos yang dihasilkan.
Cara
Pembuatan Kompos :
- Tiap bahan dibagi menjadi 6 – 8 bagian
- Kotoran inthil ditumpuk dengan ketinggian 25 – 30 cm.
- Ditaburkan biostarter, serbuk gergaji, abu dan kapur masing-masing 1 bagian sambil disiram air untuk kelembaban.
- Ulangi tumpukan kedua seperti no. 3 begitu seterusnya sehingga semua bahan habis.
- Tumpukan dibuat denganetinggian minimal 1,5 m.
- Tumpukan dibawah naungan untuk menghindari adanya sinar matahari langsung dan air hujan
- Untuk menjaga suhu dan suplai oksigen, tumpukan dibalik sekali tiap minggu
- Untuk menjaga kelembaban 60 %, saat membalik tumpukan dilakukan penyiraman dengan air menggunakan gembor
- Pada minggu ke 5 pupuk siap digunakan.
Pengemasan
Setelah
kompos jadi maka selanjutnya bisa dipakai untuk memupuk tanaman, namun apabila
dijual dikemas terlebih dahulu agar kelihatan praktis dan lebih rapi. Tiap
kemasan berbeda-beda sesuai dengan permintaan pasar, biasanya bobot kompos tiap
kemasan antara lain : 3 kg (plastic), 5 kg (plastic), 10 kg (karung) dan 25 kg
(karung). (Bid. Peternakan)
Last Updated ( Wednesday, 06 June
2012 12:51 )
Dikutip dari Bursa
Tani
peternakan “SUBJUGA TOR FARM”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar